Sekolah Sukma Bangsa (SSB) Sigi, Sulawesi Tengah, adalah sekolah yang dibangun dari donasi masyarakat, yang dikumpulkan oleh Yayasan Dompet Kemanusiaan Media Group (DKMG), terutama melalui Metro TV, setelah terjadi gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.
Berlokasi di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sekolah Sukma Bangsa merupakan kelanjutan dari program bantuan pemulihan pendidikan pasca-bencana. Sebelum melakukan pembangunan sekolah, DKMG dan Yayasan Sukma telah terlebih dahulu melakukan fasilitasi pembelajaran di sekolah-sekolah tenda dan pendampingan sekolah dan guru dalam pemulihan penyelenggaraan pendidikan di berbagai lokasi di Kabupaten Sigi, Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Program pendidikan pasca-bencana ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 tahun (2018-2019) dan diakhiri ketika pemerintah telah memutuskan untuk mereaktivasi sepenuhnya kegiatan pendidikan di tiga wilayah terdampak bencana.
Yayasan Sukma sendiri adalah yayasan pendidikan yang didirikan Media Group sebagai respons kemanusiaan setelah terjadinya gempa bumi dan tsunami di Aceh pada 2004. Hingga kini, selain terlibat dalam kegiatan pemulihan pendidikan pasca-bencana, Yayasan Sukma mengelola Sekolah Sukma Bangsa di tiga lokasi berbeda di Aceh, yaitu di Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe. Di ketiga lokasi ini masing-masing terdapat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sejak 2018, selain menggunakan kurikulum nasional, Sekolah Sukma Bangsa secara resmi telah menggunakan kurikulum internasional yang dikembangkan dan dikelola oleh Cambridge Assessment International Education.